Monday, February 17, 2014

laporan praktikum



LAPORAN PRAKTIKUM BILOGI DASAR
MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN








WAHYUL INAYAH
130210103049
KELAS : C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013


       I.            JUDUL
a.       Mempelari jaringan hewan
    II.            TUJUAN
a.       Menjelaskan jaringan-jaringan penyusun pada hewan
 III.            DASAR TEORI
Sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama disebut jaringan. Pada garis besarnya, jaringan dibadi menjadi empat kelompok :
1.      Jaringan Epitel
Jaringan Epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih. Jaringan ini menjalankan berbagai fungsi. Dalam setiap kasus fungsi-fungsi ini mencerminkan kenyataan bahwa epitel selalu terdapat di perbatasan antara massa sel dan rongga atau ruang. Misalnya epitel kulit melindungi jaringan di bawahnya terhadap kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi sinar ultraviolet dan beragam bakteri.  Seperti jaringan epidermis pada tumbuhan, jaringan epitel berperan sebagai pelapis organ dan rongga tubuh bagian luar. Jaringan ini dapat ditemukan pada permukaan tubuh yang membatasi organ tubuh dengan lingkungan luarnya. Jaringan epitel yang melapisi permukaan tubuh atau lapisan luar tubuh dinamakan epitelium. Sedangkan jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh dinamakan mesotelium, misalnya perikardium yang melapisi organ jantung, pleura yang melapisi organ paru-paru, dan peritonium. Kemudian, jaringan yang membatasi organ tubuh dinamakan endotelium. Di dalam struktur tubuh, jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya dari kerusakan, pengangkut zat-zat antarjaringan, dan tempat keluarnya enzim(Kimball,1992:110).
Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibedakan menjadi 3 macam, yaitu epitel pipih,epitel batang (silinder), dan epitel kubus. Kita bisa membedakan ketiga jaringan epitel tersebut berdasarkan ciri-cirinya. Epitel pipih memiliki ciri yakni selnya berbentuk pipih dengan nukleus bulat di tengah. Epitel batang (silinder) tersusun oleh sel berbentuk seperti batang dengan nukleus bulat di dasar sel. Sedangkan epitel kubus memiliki sel berbentuk kubus dengan nukleus bulat besar di tengah.Menurut lapisan penyusunnya, jaringan epitel terbagi atas beberapa jaringan, yakni epitel pipih selapis, epitel pipih berlapis banyak, epitel silindris selapis, epitel silindris berlapis banyak, epitel kubus selapis, epitel kubus berlapis banyak, dan epitel transisi (ktp09004.files.wordpress.com).
a. Epitel Pipih Selapis
Jaringan epitel pipih selapis (sederhana) banyak ditemukan pada organ-organ seperti pembuluh darah, pembuluh limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput perut. Sitoplasma jaringan ini sangat jernih, inti selnya berbentuk bulat di tengah, dan sel-selnya tersusun sangat rapat. Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam proses filtrasi, dan difusi osmosis.
Gambar 1. Epitel pipih selapis

b. Epitel Pipih Berlapis
Seperti epitel pipih selapis, sel jaringan epitel pipih berlapis (kompleks) tersusun sangat rapat. Rongga mulut, esofagus, laring, vagina, saluran anus, dan rongga hidung banyak tersusun oleh jaringan ini. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus.

Gambar 2. Epitel pipih berlapis
c. Epitel Batang Selapis
Sel berbentuk batang, sitoplasma jernih, dengan inti sel bulat berada di dekat dasar merupakan ciri jaringan ini. Epitel batang selapis banyak ditemukan pada usus, dinding lambung, kantong empedu, saluran rahim, saluran pencernaan, dan saluran pernafasan bagian atas.Jaringan ini berfungsi dalam proses sekresi, penyerapan (absorpsi), penghasil mukus, dan pelicin/pelumas permukaan saluran.
 Gambar 3. Epitel batang selapis

d. Epitel Batang Berlapis Banyak
Seperti namanya, jaringan ini tersusun banyak lapisan sel yang berbentuk batang. Jaringan epitel batang berlapis banyak terdapat pada beberapa organ tubuh seperti bagian mata yang berwarna putih, faring, laring, dan uretra. Fungsinya yaitu sebagai tempat sekresi yakni penghasil mukus, dan ekskresi, misalnya kelenjar ludah dan kelenjar susu.
 Gambar 4. Epitel batang
e. Epitel Kubus Selapis
Jaringan epitel berbentuk kubus selapis ditemui pada beberapa bagian, meliputi permukaan ovarium, nefron, ginjal, dan lensa mata. Fungsinya adalah tempat sekresi.
 Gambar 5. Epitel kubus selapis
f. Epitel Kubus Berlapis Banyak
Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada beberapa bagian tubuh, yakni folikel ovarium, testis, kelenjar keringat, dan kelenjar ludah. Jaringan ini adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. Selain itu, jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung dari gesekan.
Gambar 6. Epitel kubus berlapis

g. Epitel Transisi
Sel penyusun epitel transisi bentuknya dapat berubah dan berlapis lapis. Epitel ini dapat ditemukan pada organ saluran pernafasan, ureter, dan kandung kemih. Saat kandung kemih berisi urine, sel epitel akan berbentuk kuboid seperti dadu atau silindris. Sementara berdasarkan fungsinya, jaringan hewan memiliki salah satu jenis jaringan yang disebut jaringan epitel kelenjar. Epitel kelenjar banyak terdapat pada kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, sehingga hasilnya langsung masuk ke dalam peredaran darah. Contoh: kelenjar adrenal, timus, dan tiroid.

Gambar 7 Epitel transisi pada kandung kemih
Bentuk epitel kelenjar endokrin terdapat pada Gambar 8. Sedangkan kelenjar eksokrin terdapat pada saluran keluar tubuh. Misalnya, kelenjar keringat dan kelenjar ludah. Fungsinya adalah sebagai tempat sekresi zat dalam metabolisme. Untuk melihat epitel kelenjar eksokrin dapat dilihat pada gambar 9.
 Gambar 8. Epitel kelenjar endokrin pada kelenjar tiroid

2.      Jaringan ikat
Jaringan ikat - Jaringan ikat berkembang dari mesenkim, yang berasal dari mesoderm (lapisan tengah embrio). Selain menjadi jaringan ikat (darah, tulang rawan, tulang, dan lemak), mesenkim juga menjadi jaringan lain berupa otot, pembuluh darah, beberapa kelenjar, dan epitelium. Letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan rapat (berpencar-pencar), jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya(www.sentra-edukasi.com).

Gambar 1.Komponen jaringan ikat
jaringan ikat mempunyai beberapa fungsi, yaitu untuk melekatkan suatu jaringan dengan jaringan lain, membungkus organ-organ, mengisi rongga di antara organ-organ, dan menghasilkan imunitas.
Komponen Jaringan ikat
Komponen jaringan ikat tersusun dari  matriks dan sel-sel jaringan ikat. Bentuk sel sel yang terdapat dalam jaringan ikat tidak teratur, sitoplasma bergranula, dan intinya menggembung. Berikut adalah komponen jaringan ikat (Waluyo,2006:43).
a.       Matriks Jaringan ikat
Matriks tersusun oleh serabut-serabut dan bahan dasar.
b.      Serabut Jaringan Ikat
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, Serabut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut retikular.
 Serabut Kolagen Jaringan Ikat
Serabut kolagen mempunyai daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi, berwarna putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas beragam. Serabut kolagen terdapat pada tendon (penghubung otot dengan tulang) dan jaringan ikat longgar.
Gambar 2. Serabut kolagen

Serabut Elastin Jaringan Ikat
Serabut elastin mempunyai elastisitas tinggi, berwarna kuning, lebih tipis dari serabut kolagen, dan bentuknya seperti bangunan bercabang-cabang dan tebal. Serabut elastin tersusun oleh protein dan mukopolisakarida. Serabut elastin antara lain terdapat pada pembuluh darah dan ligamen. Elastisitas serabut elastin akan semakin menurun dengan semakin bertambahnya usia seseorang.
Serabut Retikular Jaringan Ikat
Serabut retikular mempunyai daya elastisitas rendah. Hampir sama dengan serabut kolagen, tetapi ukurannya lebih kecil. Serabut ini berperan menghubungkan antara jaringan ikat dengan jaringan lainnya.
Bahan Dasar Jaringan Ikat
Bahan dasar penyusun matriks berupa bahan homogen setengah cair yang terdiri dari mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Matriks bersifat lentur jika asam hialuronatnya tinggi dan akan bersifat kaku jika mukopolisakaridanya tinggi. Bahan dasar yang terdapat dalam sendi bersifat kental, sedangkan yang terdapat dalam tulang punggung bersifat padat.
Sel-Sel Jaringan ikat
Di dalam matriks tertanam berbagai sel-sel penyusun jaringan ikat. Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut.
a.        Fibroblast Jaringan Ikat
Fibroblast berfungsi mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut.
b.      Makrofag Jaringan Ikat
Makrofag bentuknya berubah-ubah (tidak teratur) dan khusus terdapat di dekat pembuluh darah, berfungsi dalam pinositosis dan fagositosis. Makrofag dapat digerakkan atau didistribusikan ke jaringan lain yang mengalami peradangan.
c.        Sel Tiang (Sel Mast) Jaringan Ikat
Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin. Substansi heparin adalah suatu anti koagulan yang dapat menghalangi pengubahan protrombin menjadi trombin yang berfungsi mencegah pembekuan darah. Substansi histamin adalah suatu zat yang dihasilkan mastosit sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai dan berfungsi meningkatkan permeabilitas kapiler darah.
d.      Sel Lemak Jaringan Ikat
Sel lemak berfungsi menyimpan lemak. Jaringan ikat yang memiliki sel lemak dalam jumlah banyak disebut Jaringan adiposa.
e.       Berbagai Jenis Sel Darah Putih
Sel darah putih berfungsi melawan patogen (berupa bakteri, virus, atau Protozoa) yang menimbulkan penyakit. Sel-sel darah putih bergerak bebas secara diapedesis di antara darah, limfa, atau jaringan ikat untuk membersihkan patogen. Sel darah putih ada 2 macam, yaitu sel darah putih granulosit dan agranulosit. Sel darah putih granulosit (yang bergranula), misalnya eosinofil, basofil, dan neutrofil, sedangkan yang agranulosit (tidak bergranula), yaitu limfosit dan monosit( www.sentra-edukasi.com).

Macam Macam Jaringan ikat
Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dikelompokkan menjadi dua yaitu jaringan ikat biasa dan jaringan ikat dengan sifat khusus.
1.      Jaringan ikat Biasa
Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.
Gambar 3. Jaringan pengikat longgar

a.       Jaringan Ikat Longgar
Susunan jaringan ikat longgar dapat diamati pada Gambar 3. Jaringan ini mempunyai ciri ciri utama yaitu susunan serat-seratnya yang longgar. Matriksnya berupa cairan lendir (mucus). Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak elastis. Adanya serabut kolagen memungkinkan terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang saling dihubungkan. Pada matriks juga terdapat fibroblast, sel mast, dan plasma sel. Jaringan ikat longgar mempunyai beberapa fungsi berikut.
·         Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut.
·         Mengikatkan kulit pada jaringan di bawahnya.
·         Mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang menyusup ke organ.
·         Pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar mesenterium.
·         Membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh.
·         Memberi bentuk organ dalam seperti kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar pembuluh darah, saraf, dan sekitar organ tubuh. Contoh lain jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar adalah jaringan lemak (Gambar 4.) atau jaringan adiposa. Jaringan ini terdapat pada lapisan lemak di bawah kulit.
Gambar 4. Jaringan lemak

b.      Jaringan Ikat Padat
Jaringan ini mempunyai struktur serat-serat terutama kolagen yang padat. Jaringan ikat padat dibedakan menjadi jaringan-jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur mempunyai berkas kolagen yang tersusun teratur ke satu arah, misalnya pada tendon. Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur mempunyai berkas kolagen yang menyebar membentuk anyaman kasa yang kuat, misalnya di lapisan bawah kulit.
Jaringan Ikat dengan Sifat Khusus, terdiri atas jaringan tulang rawan (kartilago), jaringan tulang keras, serta darah dan limfa.

c.        Jaringan Tulang Rawan
Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin, yaitu zat jernih seperti kanji yang terbuat dari mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit berfungsi mensintesis dan mempertahankan matriks yang mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa. Kondrin dihasilkan oleh sel kondroblast yang terletak pada lakuna. Tulang rawan selalu terbungkus oleh membran perikondrium karena masih bersifat lunak. Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi. Tulang rawan tidak mempunyai saraf dan pembuluh darah. Perhatikan struktur tulang rawan penyusun trakea pada Gambar 5.
Gambar 5. Jaringan tulang rawan yang terdapat pada trakea
Jaringan tulang rawan (kartilago) terdiri atas kartilago hialin, kartilago fibrosa, dan kartilago elastis.
             
Kartilago hialin                                   Kartilago fibrosa

Kartilago elastis
d.       Jaringan Darah
Darah merupakan jaringan ikat. Pada mamalia terdapat 6 liter darah atau 6–10% dari berat tubuh. Darah beredar dalam pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Jaringan darah terdiri atas substansi cair dan substansi padat. Substansi cair disebut plasma darah, sedangkan substansi padat berupa sel-sel darah. Perhatikan Gambar 12. Ada tiga tipe sel darah, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping-keping darah).

Gambar 12. Komponen darah

Leukosit ada dua macam, yaitu granulosit (leukosit bergranula) dan agranulosit (leukosit tak bergranula). Granulosit meliputi neutrofil, eosinofil, dan basofil. Agranulosit meliputi limfosit dan monosit. Sel-sel darah terdapat dalam plasma darah.
Darah mempunyai beberapa fungsi berikut.
-  Mengangkut sari makanan, O2 , dan hormon ke sel-sel tubuh.
-  Mengangkut zat sisa dan CO 2 dari sel-sel tubuh.
-  Mengatur suhu badan.
-  Leukosit dapat berfungsi untuk melawan penyakit.
-  Menutup luka dengan pembekuan darah.
e.       Jaringan limfa

 Gambar Jaringan limfa

Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke aliran darah. Komponen selular berupa limfosit dan granulosit (neutrofil, eosinofil, dan basofil). Cairan limfa mengalir dalam saluran yang disebut pembuluh limfa yang berada sejajar dengan pembuluh vena darah. Fungsi limfa adalah mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem peredaran (Paparo,1993:171)

3.      Jaringan otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek. Sel otot dapat berkontraksi karena mengandung protein kontraktif yang di sebut miofibril. Miofibril terbuat dari protein kontraktil aktin dan miosin. Serabut otot tersusun menjadi berkas paralel yang kemudian membentuk otot. Pada vertebrata, ada tiga jenis jaringan otot yaitu Otot polos, Otot lurik dan Otot jantung (ktp09004.files.wordpress.com/).
Jenis jaringan
Ciri-ciri
fungsi
Letak
Otot polos
a.       Bentuk sel memanjang dengan ujung runcing.
b.      Berinti satu di tengah.
c.       Miofibril tidak berwarna.
d.      Merupakan otot tak sadar, dipengaruhi saraf otonom
e.       Reaksi terhadap rangsangan lambat
a.       Melangsungkan gerak di luar kehendak
b.      Mengontrol diameter pembuluh darah dan biji mata.
a.       Saluran pencernaan
b.      Saluran pernafasan
c.       Pembuluh darah dan limfe.
Otot rangka
a.       Bentuk sl silindris dan relatif panjang
b.      Berinti banyak dan terdapat di tepi sel
c.       Serabut miofibril berwarna gelap dan terang
d.      Bekerja di bawah kehendak dan dipengaruhi saraf sadar(saraf pusat)
e.       Reaksi terhadap rangsang cepat
f.       Mudah lelah
a.       Sebagai alat gerak aktif
b.      Berkonsentrasi secara cepat dan kuat untuk menggerakkan tulang dan tubuh
Melekat pada rangka (tendon)
Otot jantung
a.       Bentuk sel silindris, relatif panjang.
b.      Susunan seperti otot lurik.
c.       Berinti satu atau dua di tengah
d.      Kerja tidak di bawah kehendak dan dipengaruhi saraf otonom
e.       Kontraksi secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah.
f.       Reaksi terhadap rangsang lambat.

Menyebabkan jantung menguncup dan mengembang sehingga darah terpompa.
Terletak di dinding jantung



4.      Jaringan saraf
Jaringan saraf tersebar luas dalam tubuh. Susunan saraf tepi menampung rangsangan dari sekitarnya dan meneruskannya sebagai rangsangan saraf ke pusat penerimaan dan pengolahan besar di sentral yaitu susunan saraf pusat. Susunan saraf tepi pada gilirannya mengawali rangsangan lanjutan dan meneruskannya melalui sistem saraf tepi ke organ efektor untuk mencetuskan respons sesuai. Fungsi ini dilaksanakan oleh neuron. Bersama neuroglia atau sel penyokong dan materi ekstrasel terkait, neuron membentuk jaring-jaring komunikasi integrasi ini. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinal, dilindungi oleh tulang tengkorak dan kolumna vertebralis dan oleh pembungkus meninges. Satuan struktur dari susunan saraf adalah neuronyang memiliki dua sifat yang sangat berkembang. Iritabilitas yaitu kemampuan berespon terhadap rangsangan fisik dan kimiawi dengan mencetuskan impuls serta sifat konduktivitas yaitu pemindahan gelombang eksitasi ini. Jadi neuron dapat dirangsang dan bereaksi terhadap rangsangan (Kimball, 1992:12)
Neuron
            Setiap neuron terdiri atas sebuah badan sel yang mengandung inti serta satu atau umumnya lebih cabang sel. Cabang sel ini ada dua jenis yaitu:
1.      Dendrit, menghantar ke arah soma, umumnya bercabang banyak dan bersama soma merupakan daerah untuk menerima impuls pada sinaps
2.      Akson, menghantar keluar dari soma, hanya satu, dan umumnya lebih langsing dari dendrit
Ada beberapa jenis neuron yaitu
1.      Neuron multipolar dengan beberapa dendrit bercabang dan sebuah akson
2.      Neuron dengan satu cabang yaitu unipolar, cabang ini kemudian bercabang menjadi akson dan dendrit. Neuron unipolar jarang terdapat pada vertebrata.
3.      Neuron bipolar. Neuron ini memiliki satu akson dan satu dendrit pada kutub berlawanan dari soma berbentuk kumparan. Neuron ini ditemukan di retina, ganglion koklearis dan ganglion vestibularis dan epitel olfaktorius.
4.      Pada ganglion kraniospinal, neuron pada dasarnya adalah dari jenis bipolar tetapi selama perkembangan, kedua cabang saling mendekati dan menyatu membentuk satu cabang. Tidak jauh dari soma cabang ini bercabang menjadi akson dan dendrit. Neuron yang demikian disebut pseudounipolar.
Cabang sel saraf
            Kebanyakan neuron memiliki beberapa dendrit dan dendrit ini banyak kali bercabang sehingga memperluas permukaan sel untuk menampung impuls dan untuk memungkinkan banyak akson dari sel saraf lain untuk berakhir pada satu neuron. Dendrit mengandung organel serupa dengan sel perikarion kecuali alat golgi. Mereka umumnya ditutupi oleh juluran halus yang disebut spina dendritik atau gemmule yang merupakan tempat berkontak sinaps. Neuron hanya memiliki satu akson yaitu juluran silindris yang bervariasi panjang dan garis tengahnya sesuai dengan jenis neuron. Akson dapat dibedakan dari dendrit oleh karena tidak mengandung badan nissl dan oleh susunan neurofibrilnya yang teratur dalam hilok dan akar. Akson umumnya lebih langsing dan ukuran lebih merata.
            Sel saraf dapat bermielin dan tidak bermielin, yang bermielin dengan selubung mielin. Mielin adalah gulungan membran plasma dari sel penyokong yaitu oligodendrosit pada sistem saraf pusat dan sel schwann dalam sistem saraf tepi. Mielin bekerja sebagai insulator dan serat bermielin menghantar impuls lebih cepat dari serat tanpa mielin.
Sinaps
            Tempat pemindahan impuls saraf transneuron, adalah kontak membran khusus antara akson sebuah neuron dan sebuah dendrit atau perikarion neuron dari lain, kadang-kadang antar dendrit atau antar akson. Secara histologis unsur prasinaps umumya berupa tombol terminal kecil atau bouton sebuah akson yang secara rapat berkontak dengan unsur pasca sinaps, yaitu sebuah spina dendritik, permukaan dendrit atau perikarion dan kedua unsur itu dipisahkan oleh interval sempit yang disebut celah sinaps. Oleh sinaps ini neuron dirangkaikan menjadi rantai bagi penghantaran impuls.
Meninges
            Susunan saraf pusat dilindungi oleh lapisan pelindung yaitu meninges. Palinng luar terdapat duramater terdiri atas jaringan ikat padat yang mengandung pembuluh darah utama; kemudian araknoid, berupa jalinan fibrosa halus dengan celah bertrabekula di bawahnya. Celah subaraknoid terisi cairan cerebrospinal dan paling dalam terdapat vaskular yaitu piamater berkontak dengan permukaan otak ( dan medula spinal). Cairan cerebrospinal disekresikan oleh pleksus koroid yaitu kumpulan arteri kecil dan kapiler dari piamater yang berinvaginasi ke dalam rongga ventrikel ditutupi epitel selapis kuboid (Paparo,1993:170)


       I.            PEMBAHASAN
Pada praktikum kali inikamu mengamati mengenai jaingan-jaringan penyusun pada hewan yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Pengamata ini dilakukan dibawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat hingga mendapat gambar yang benar-banr jelas, lalu kami menggambarnya dna memberi keterangan pada masing-masing jaringan tersebut. Hasinya adalah sebabagai berikut:
1.      Pada jaringan epitel selapis pipih
Epitel selapis pipih merupakan epitel yang ditemukan pada epitel dinding halus, lambung, kelenjar pencernaan dan kantung empedu (vesica fela).
Pada jaringan epitel selapis pipih terdapat :
a.       Inti sel
Merupakan pusat informasi, dibatasi oleh sepasang membran. Nukleus mengandung pori-pori yang hal ini boleh jadi memungkinkan bahan-bahan berlalu lalang dari nukleus, umumnya merupakan organel yang paling menonjol karena terkait fungsinya yaitu untuk mengatur segala aktivitas yang ada dalam sel. Terdapat inti nukleus yaitu nukleolus yang di dalamnya sejenis RNA ribosom disintesis berdasarkan intruksi di dalam DNA.
b.      Membrane sel
Merupakan membran pembatas paling luar dalam sel. Membran ini berguna sebagai interfase antara organel-organel di bagian dalan sel dalam fluida cair yang membasahi semua sel. Membran sel terdiri dari fosfolipid(lemak) dan lipoprotein dan juga bertanggung jawab bagi aliran selektif keluar dan masuk ke dalam sel.
c.       Sel epitel berfungsi dalam proteksi, adsrobsi, dan sekresi
d.      Lumen : berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperukan oleh sel itu sendiri.
2.      Pada jaringan ikat padat
Jaringan ikat padat tak teratur terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang.
Pada jaringan ikat padat terdapat :
a.       Fibroblas
Fibroblast berfungsi mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut.  
b.      Serabut kolagen
Serabut kolagen mempunyai daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi, berwarna putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas beragam. Serabut kolagen terdapat pada tendon (penghubung otot dengan tulang) dan jaringan ikat longgar. Dalamn penampang jaringan, serabut ini tampak berwarna putih.
c.       Serabut elastin
Serabut elastin mempunyai elastisitas tinggi, berwarna kuning, lebih tipis dari serabut kolagen, dan bentuknya seperti bangunan bercabang-cabang dan tebal. Serabut elastin tersusun oleh protein dan mukopolisakarida. Serabut elastin antara lain terdapat pada pembuluh darah dan ligamen. Elastisitas serabut elastin akan semakin menurun dengan semakin bertambahnya usia seseorang.
3.      Pada jaringan otot jantung
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik. Meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks terhadap rangsangan lambat. Otot jantung berfungsi untuk memompa darah keluar dari jantung
a.       Membrane sel
Membrane sel tersusun atas fosfolipid dan lipoprotein sebagai membran pembatas paling luar yang berperan membatasi lingkungan luar dengan lingkungan dalam pada sel.
b.      Sitoplasma
Merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti dan organel sel. Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.
c.       Inti sel
Merupakan pusat informasi, dibatasi oleh sepasang membran. Nukleus mengandung pori-pori yang hal ini boleh jadi memungkinkan bahan-bahan berlalu lalang dari nukleus, umumnya merupakan organel yang paling menonjol karena terkait fungsinya yaitu untuk mengatur segala aktivitas yang ada dalam sel. Terdapat inti nukleus yaitu nukleolus yang di dalamnya sejenis RNA ribosom disintesis berdasarkan intruksi di dalam DNA.
4.      Pada jaringan saraf otak
Jaringan saraf otak terdapat terdapat pada otak dan sumsum tulang belakang.
Pada jararingan sraf otak terdapat :
a.       Ruang antar sel berfungsi untuk membatasi antar sel.
b.      Akson berfungsi mengirimkan implus dari badan sel ke saraf yang lain atau ke jaringan lain.
c.       Dendrit berfungsi mengirimkan implus ke badan sel saraf.



    II.            PENUTUP
8.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa jaringan yang ada pada hewan yang semua jaringan tersebut mempunyai masing-masing fungsi sesuai letaknya, struktur maupun komposisinya. Kumpulan jaringan tersebut akan membentuk organ dan kumpulan organ akan membentuk sistem organ. Jaringan epitalium atau jaringan pembatas adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh atau organ tubuh baik permukaan dalam atau permukaan dalam serta kelenjar untuk ekskresi. Jaringan otot adalah kumpulan sel otot yang berfungsi untuk melakukan gerak pada berbagai bagian tubuh. Jaringan saraf yang berfungsi untuk mengatur dan mengoordinasikan segala aktivitas tubuh.
8.2 Saran
Untuk mengetahui beberapa jenis penampang jaringan hewan yang ada di preparat itu membutuhkan ketelitian tinggi karena bentuk struktur dan gambar nya yang rumit. Oleh karena itu setiap mahasiswa yang melakukan pengamatan harus benar-benar teliti. Setiap mahasiswa masing-masing harus benar-benar memahami setiap lekuk struktur dan bentuk jaringan tersebut












DAFTAR PUSTAKA
diakses tanggal 16 november 2013.
Ktp09004files.2010.jaringan hewan pdf.
diakses tanggal 16 november 2013.
Kimball.John W.1992.Biologo Jilid 1.Jakarta:Erlangga.
Paparo, Anthony.1993.Histologi.Jakarta: Binarupa Aksara.
Waluyo, Joko.2006. Biologi Umum. Jember: Universitas Jember.


1 comments:

haleyquidley said...

Casino Review | Rooftop | Goyang FC
Rooftop casino is a 골드머니 licensed and regulated casino located in Thackerville, Indiana. The gaming 파라오바카라 operator 벳 365 우회 is part of 바카라 분석법 the Casino Marketing 검증 업체 먹튀 랭크

Post a Comment

 
wahyul inayah. Template Design By: SkinCorner