PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR
MEMPELAJARI JARINGAN PADA TUMBUHAN






WAHYUL INAYAH
130210103049



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
       I.            Judul
Mempelajari jaringan pada tumbuhan
    II.            Tujuan
Diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan jaringan-jaringan penyusun pada tumbuhan.
 III.            Dasar Teori
Tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat digolongkan berdasarkan umur, komposisi dan fungsi jaringan tersebut. Berdasarkan umurnya jaringan digolongkan menjadi jaringan muda yang masih mempunyai sifat membelah diri dan bisa berkembang menjadi macam-macam jaringan. Karena sifatnya ini, jaringan muda disebut jaringan meristem. Selain jaringan meristem, pada tubuh tumbuhan terdapat jaringan dewasa yang juga mempunyai bentuk bermacam-macam sesuai letak dan fungsinya (Dosen Pembina, 2012)
Jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa (A.Fahn, 1982:82).
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam

1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem ini ada pada tumbuhan di bagian organ yang paling muda. Jaringan merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional / tunas / lembaga, mempunyai kemampuan untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi serta spesialisasi membentuk jaringan yang dewasa. Jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.Letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah ke dominansi apikal. Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.Jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar (A.Fahn, 1982:82).
2. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi, merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi. Jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya ke arah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan sehingga bayang tanaman membesar (Yatim, 1982:136)
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
a.       Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
b.      Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
c.       Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang (A.Fahn, 1982;83-89).
Jadi jaringan Meristem itu jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :
a.       Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang atau disebut juga tumbuh primer. Terdapat dua teori yang menjelaskan pertumbuhan ini. Yang pertama adalah teori histogen dari Hanstein yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari dermatogens yang menjadi epidermis, periblem yang menjadi korteks, dan plerom yang akan menjadi silinder pusat. Teori kedua adalah teori Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan bahwa titik tumbuh terdiri atas Tunica yang fungsinya memperluas titik tumbuh, serta Corpus yang berdifferensiasi menjadi jaringan-jaringan.
b.      Perisikel (perikambium) merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar. Letaknya antara korteks dan silinder pusat.
c.       Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele. Kambium fasikuler kea rah dalam membentuk Xilem dank e arah luar membentuk floem, sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi memperluas kambium. Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder
d.      Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat pada permukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus kea rah luar membentu sel gabus pengganti epidermis dan ke arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.
Jaringan dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi , jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain. Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
1.    Jaringan epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan yang letaknya paling luar, tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel. Tidak mengandung klorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata. Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok dan mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis (Yatim, 1982:154).
Fungsi jaringan epidermis antara lain :
o    Pelindung / Proteksi jaringan didalamnya
o    Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena osmosis
o    Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
o    Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
o    Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi (A.Fahn, 1982:254).
          Jaringan parenkim
Parenkim merupakan merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim (A.Fahn, 1982:136)

Nama lain jaringan parenkim adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim(Yatim,1982:132).
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
a.       Parenkim asimilasi (klorenkim) merupakan parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis
b.      Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
c.       Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
d.      Parenkim penyimpan udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit (A.Fahn,1982:138)

3. Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
a.    Jaringan kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh . Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel – sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel – sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif. Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena sel – sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini (A.Fahn, 1982:145).



b.    Jaringan sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal. Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan sklerenkim). Sel – sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid. Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang membujur. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel – sel batu (stone cell, sklereid).Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak. Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid (A.Fahn, 1982:150).
4.    Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular. Jaringan ini disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vaskuler).Pembuluh (vaskuler) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman. Pembuluh itu meliputi xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik. Baik xilem maupun floem terdiri dari beberapa tipe sel. Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam. Floem dan xilem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut kambium (A.Fahn,1982: 165).

5. Jaringan Gabus

            Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.

Organ Tumbuhan

Akar
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix) .Pada dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang. Pada monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amilum, dinamakan kolumela (A.Fahn, 1982:443).

Fungsi Akar
a.       Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b.      Untuk menyimpan cadangan makanan
c.       Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut
Anatomi akar

Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
a.       Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b.      Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c.       Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik kaspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.

Batang
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.



1. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a.       Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b.      korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c.       Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
d.      Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae
e.       Silinder pusat

Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang. Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan lingkaran tahun (A.Fahn, 1982:192).
2 .Batang monokotil
Pada batang monokotil epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (A.Fahn,1982:194).

Daun
Anatomi daun


Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 2 bagian :
a.       epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
b.      Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang (A.Fahn,1982:363).


       I.            PEMBAHASAN
Pada praktikumm kali ini kami mengamati mengenai jaringan-jaringan penyusun pada tumbuhan yang mana bahan yang digunakan yaitu preparat awetan penampang melintang batang, akar dan daun. Pengamatan dilakukan di bawah mikroskop dengan berbagai perbesaran yang dimulai dari perbesaran lemah ke perbesaran kuat untuk menemukan gambar yang jelas. Setelah mendapat gambar yang jelas kami menggambarnya dan memberi keterangan jaringan pada masing-masing preparat tersebut. Hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Preparat daun
Dalam preparat awetan penampang melintang daun terdapat beberapa jaringan di dalamnya yaitu :
a.       Epidermis atas merupakan jaringan terluar dari tumbuhan yang tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ada ruang antar sel. Bentuk jaringan epidermis seperti balok yang berfugsi sebagai pelindung jaringan dalam.
b.      Stoma  merupakan derivate jaringa epidermis pada daun yang tesusun atas sel penutup (guard cell), celah (aperture =porus), sel tengga, da ruang uadar dalam. Stomata berupa lubang-lubang yang masing-masing dibatasi oleh sl penutup, yaitu sel epidermis ang telah mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Fungsi stomata yaitu untuk petukaran gas.
c.       Jaringan palisade merupakan jaingan yang terdiri atas sel-sel selidris, tegak dan tersusun rapat dan banyak mengandung kloroplas. Pada parenkim palisade berlngsung fotosintesis.
d.      Jaringan spons merupakan jaringan yang terdiri dari sel-sel yang tidak teratur, memiliki banyak ruang antar sel dan sedikit mengandung kloroplas. Jaringan ini berfungsi untuk menampung karbondioksida ntuk proses fotosintesis.
e.       Epidermis bawah merupakan jaringan terluar tumbuhan yang tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ada ruang antar sel. Bentuk jaringan epidermis seperti balok yang berfugsi sebagai pelindung jaringan dalam.
2.      Preparat batang zea mays
Dalam preparat awetan penampang melintang batang terdapat beberapa jaringan di dalamnya yaitu :
a.       Epidermis batang merupakan jaringan berbentuk sel pipih, tersusun rapat dan tidak memiliki ruang antara sel yang terletak pada lapisan paling luar dan berfungsi sebagai jaringan pelindung.
b.      Korteks tersusus dari sel-sel parenkim yang berdinding tipis memiliki vakuola besar dan memiiki bayak runag antar sel dan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
c.       Jaringan pengangkut terdiri atas xylem dan floem. xilem berfungsi untuk menganggkut air dan mineral dari akar ke daun, floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesi dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
d.      Jaringan penguat
Merupaka jaringan penunjang yang berfungsi untuk menyokonrg tumbuhan agar dapat berdiri kokoh di atas tanah.
3.      Preparat akar
Dalam preparat awetan penampang melintang akar terdapat beberapa jaringan di dalamnya yaitu :
a.       Epidermis akar terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat, berbentuk pipih, berdinding tipis serta mudah dilalui air dan zat-zat hara (bersifat permeabel). Pada daerah dekat ujung akar, sel-sel epidermis termodifikasi menjadi rambut-rambut akar yang berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air dan zat hara.
b.      Korteks merupakan jaringan yang terdiri dari beberapa lapis sl yang berdinding tipis dan memiliki banyak ruang antar udara yang berpran dalam pertukaran gas.
c.       Endodermis terdiri atas selapis sel yang tebal. Sebagaian besar sel-sel endodermis memiiki bagian sperti pita yang mengandung gabus (zat suberin) atau lignin yang disebut pita kasari. Endodermis berperan mengatur jalannya air dan zat hara yang diserap akar dari tanah masuk ke silinder pusat.
d.      Jaringan pengangkut atau jaringan vascular terdiri dri xylem dan floem. xilem berfungsi untuk menganggkut air dan mineral dari akar ke daun, floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
e.       Jaringan penguat berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan yang meliputi 2 jaringan yaitu kolenkim dan yag banyak terdapat pada jaringan muda dan jaringan skelerenkim yang berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan yang sudah dewasa.
Dari pembahasan di atas dapat kita ketahui perbedaan dan persamaan fungsi antara daun, batang dan akar yaitu:
*      Daun fungsi utama adalah fotosintesis, selain itu daun juga befungsi sebagai tempat transpirasi tumbuhan, alat respirasi dan perkembang biakan vegetatif . Jaringan penyusun pada daun juga berbeda dengan batang dan akar selain terdapat epidermis. Pada daun terdapat stoma, jaringan spons dan jaringan palisade.
*      Batang fungsi utama adalah organ pembentuk dan penjaga tumbuhan walaupun pada tumbuhan tertentu batang berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan dan laat perkembang biakan vegetative.
*      Akar fungsi utama adalah menyera air dan mineral/zat-zat unsur hara juga menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan. Fungsi lain dari akar yaitu sebagai alat respirasi, dna pad atumbuhan tertentu berfugsi sebgaai tempat penyimpanan cadangan makanan dan alat perkembang biakan vegetative.

    II.            PENUTUP
2.1   Kesimpulan
Jaringan yaitu kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Ada dua jaringan yang menyusun tumbuhan yaitu jaringan meristem dan jaringan    permanen. Terdapat perbedaan penyusunan jaringan pada tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil, yaitu pada tumbuhan monokotil ikatan pembuluhnya menyebar, sedangkan pada tumbuhan dikotil tersusun melingkar. Terdapat jaringan epidermis, korteks dan jaringan ikatan pembuluh (xilem dan phloem) pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Sedangkan jaringan kambium hanya terdapat pada tumbuhan dikotil. Terdapat jaringan epidermis atas, epidermis bawah, jaringan palisade, jaringan spon, berkas pembuluh dan stomata pada daun.

2.2  Saran
Setiap penelitian harus dilakukan secara teliti karena gambar jaringan cukup rumit. Pada pengamatan di bawah mikroskop agar lebih perhatikan perbesaran yang digunakan untuk mendapatkan gambar yang jelas.











DAFTAR PUSTAKA
Fahn,A.1982. Anatomi Tumbuhan jilid 3. Jogjakarta: Universitas Gajah Mada
Yatim, Wildan. 1982. Biologi. Bandung: Tarsito Bandung.
Tim Dosen Pembina. 2012.Petunjuk Praktikum Bioligi Dasar. Jember: Universitas Jember.
Iriawati. 2011. Bahan Kuliah Biologi.http://www.sith.itb.ac.id/profile/pdf/iriawati/bahan-kuliah/biologi [Diakses pada selasa, 11 November 2013]
Afdal.Zul.2010.struktur sel tumbuhan dan organel.
[Diakses pada selasa, 11 November 2013]




0 comments:

Post a Comment

 
wahyul inayah. Template Design By: SkinCorner