LAPORAN PRAKTIKUM BILOGI DASAR
MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN
WAHYUL INAYAH
130210103049
KELAS : C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
I.
JUDUL
a.
Mempelari
jaringan hewan
II.
TUJUAN
a.
Menjelaskan
jaringan-jaringan penyusun pada hewan
III.
DASAR
TEORI
Sekelompok sel yang mempunyai bentuk
dan fungsi yang sama disebut jaringan. Pada garis besarnya, jaringan dibadi
menjadi empat kelompok :
1.
Jaringan Epitel
Jaringan
Epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih. Jaringan
ini menjalankan berbagai fungsi. Dalam setiap kasus fungsi-fungsi ini
mencerminkan kenyataan bahwa epitel selalu terdapat di perbatasan antara massa
sel dan rongga atau ruang. Misalnya epitel kulit melindungi jaringan di
bawahnya terhadap kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi sinar ultraviolet
dan beragam bakteri. Seperti jaringan
epidermis pada tumbuhan, jaringan epitel berperan sebagai pelapis organ dan
rongga tubuh bagian luar. Jaringan ini dapat ditemukan pada permukaan tubuh
yang membatasi organ tubuh dengan lingkungan luarnya. Jaringan epitel yang
melapisi permukaan tubuh atau lapisan luar tubuh dinamakan epitelium. Sedangkan
jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh dinamakan mesotelium, misalnya perikardium
yang melapisi organ jantung, pleura yang melapisi organ paru-paru, dan
peritonium. Kemudian, jaringan yang membatasi organ tubuh dinamakan endotelium.
Di dalam struktur tubuh, jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan
di bawahnya dari kerusakan, pengangkut zat-zat antarjaringan, dan tempat
keluarnya enzim(Kimball,1992:110).
Berdasarkan strukturnya, jaringan
epitel dibedakan menjadi 3 macam, yaitu epitel
pipih,epitel batang (silinder), dan epitel kubus. Kita bisa membedakan ketiga jaringan epitel tersebut
berdasarkan ciri-cirinya. Epitel pipih memiliki ciri yakni selnya berbentuk
pipih dengan nukleus bulat di tengah. Epitel batang (silinder) tersusun oleh
sel berbentuk seperti batang dengan nukleus bulat di dasar sel. Sedangkan
epitel kubus memiliki sel berbentuk kubus dengan nukleus bulat besar di
tengah.Menurut lapisan penyusunnya, jaringan epitel terbagi atas beberapa
jaringan, yakni epitel pipih selapis, epitel pipih berlapis banyak, epitel
silindris selapis, epitel silindris berlapis banyak, epitel kubus selapis,
epitel kubus berlapis banyak, dan epitel transisi (ktp09004.files.wordpress.com).
a. Epitel Pipih Selapis
Jaringan epitel pipih selapis
(sederhana) banyak ditemukan pada organ-organ seperti pembuluh darah, pembuluh
limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput perut. Sitoplasma jaringan ini sangat
jernih, inti selnya berbentuk bulat di tengah, dan sel-selnya tersusun sangat
rapat. Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam proses filtrasi, dan difusi
osmosis.
b. Epitel Pipih Berlapis
Seperti epitel pipih selapis, sel
jaringan epitel pipih berlapis (kompleks) tersusun sangat rapat. Rongga mulut,
esofagus, laring, vagina, saluran anus, dan rongga hidung banyak tersusun oleh
jaringan ini. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus.
c. Epitel Batang Selapis
Sel berbentuk batang, sitoplasma jernih, dengan inti
sel bulat berada di dekat dasar merupakan ciri jaringan ini. Epitel batang
selapis banyak ditemukan pada usus, dinding lambung, kantong empedu, saluran
rahim, saluran pencernaan, dan saluran pernafasan bagian atas.Jaringan ini
berfungsi dalam proses sekresi, penyerapan (absorpsi), penghasil mukus, dan
pelicin/pelumas permukaan saluran.
d. Epitel Batang Berlapis
Banyak
Seperti namanya, jaringan ini tersusun banyak lapisan
sel yang berbentuk batang. Jaringan epitel batang berlapis banyak terdapat pada
beberapa organ tubuh seperti bagian mata yang berwarna putih, faring, laring,
dan uretra. Fungsinya yaitu sebagai tempat sekresi yakni penghasil mukus, dan
ekskresi, misalnya kelenjar ludah dan kelenjar susu.
Gambar 4. Epitel batang
e. Epitel Kubus Selapis
Jaringan epitel berbentuk kubus selapis ditemui pada
beberapa bagian, meliputi permukaan ovarium, nefron, ginjal, dan lensa mata.
Fungsinya adalah tempat sekresi.
Gambar 5. Epitel kubus selapis
f. Epitel Kubus Berlapis
Banyak
Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada beberapa
bagian tubuh, yakni folikel ovarium, testis, kelenjar keringat, dan kelenjar
ludah. Jaringan ini adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. Selain itu,
jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung dari gesekan.
Gambar 6. Epitel kubus berlapis
g. Epitel Transisi
Sel penyusun epitel transisi
bentuknya dapat berubah dan berlapis lapis. Epitel ini dapat ditemukan pada
organ saluran pernafasan, ureter, dan kandung kemih. Saat kandung kemih berisi
urine, sel epitel akan berbentuk kuboid seperti dadu atau silindris. Sementara
berdasarkan fungsinya, jaringan hewan memiliki salah satu jenis jaringan yang
disebut jaringan epitel kelenjar. Epitel kelenjar banyak terdapat pada kelenjar
endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran,
sehingga hasilnya langsung masuk ke dalam peredaran darah. Contoh: kelenjar
adrenal, timus, dan tiroid.
Gambar 7
Epitel transisi pada kandung kemih
Bentuk epitel kelenjar endokrin terdapat pada Gambar
8. Sedangkan kelenjar eksokrin terdapat pada saluran keluar tubuh. Misalnya,
kelenjar keringat dan kelenjar ludah. Fungsinya adalah sebagai tempat sekresi
zat dalam metabolisme. Untuk melihat epitel kelenjar eksokrin dapat dilihat
pada gambar 9.
Gambar 8. Epitel kelenjar endokrin pada kelenjar
tiroid
2.
Jaringan
ikat
Jaringan
ikat - Jaringan
ikat berkembang dari mesenkim, yang berasal dari mesoderm (lapisan tengah
embrio). Selain menjadi jaringan ikat (darah, tulang rawan, tulang, dan lemak),
mesenkim juga menjadi jaringan lain berupa otot, pembuluh darah, beberapa
kelenjar, dan epitelium. Letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan rapat
(berpencar-pencar), jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya(www.sentra-edukasi.com).
Gambar 1.Komponen jaringan ikat
jaringan ikat mempunyai beberapa
fungsi, yaitu untuk melekatkan suatu jaringan dengan jaringan lain, membungkus
organ-organ, mengisi rongga di antara organ-organ, dan menghasilkan imunitas.
Komponen Jaringan ikat
Komponen jaringan ikat tersusun dari matriks dan sel-sel jaringan ikat. Bentuk sel sel
yang terdapat dalam jaringan ikat tidak teratur, sitoplasma bergranula, dan
intinya menggembung. Berikut adalah komponen jaringan ikat (Waluyo,2006:43).
a.
Matriks
Jaringan ikat
Matriks tersusun oleh serabut-serabut dan bahan dasar.
Matriks tersusun oleh serabut-serabut dan bahan dasar.
b. Serabut Jaringan Ikat
Berdasarkan bentuk dan reaksi
kimianya, Serabut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serabut kolagen, serabut
elastin, dan serabut retikular.
Serabut Kolagen Jaringan Ikat
Serabut kolagen mempunyai daya elastisitas rendah,
daya regang sangat tinggi, berwarna putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas
beragam. Serabut kolagen terdapat pada tendon (penghubung otot dengan tulang)
dan jaringan ikat longgar.
Gambar 2. Serabut kolagen
Serabut Elastin Jaringan
Ikat
Serabut elastin mempunyai
elastisitas tinggi, berwarna kuning, lebih tipis dari serabut kolagen, dan
bentuknya seperti bangunan bercabang-cabang dan tebal. Serabut elastin tersusun
oleh protein dan mukopolisakarida. Serabut elastin antara lain terdapat pada
pembuluh darah dan ligamen. Elastisitas serabut elastin akan semakin menurun
dengan semakin bertambahnya usia seseorang.
Serabut Retikular Jaringan
Ikat
Serabut retikular mempunyai daya
elastisitas rendah. Hampir sama dengan serabut kolagen, tetapi ukurannya lebih
kecil. Serabut ini berperan menghubungkan antara jaringan ikat dengan jaringan
lainnya.
Bahan Dasar Jaringan Ikat
Bahan dasar penyusun matriks berupa bahan homogen
setengah cair yang terdiri dari mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat.
Matriks bersifat lentur jika asam hialuronatnya tinggi dan akan bersifat kaku
jika mukopolisakaridanya tinggi. Bahan dasar yang terdapat dalam sendi bersifat
kental, sedangkan yang terdapat dalam tulang punggung bersifat padat.
Sel-Sel Jaringan ikat
Di dalam matriks tertanam berbagai
sel-sel penyusun jaringan ikat. Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks
sebagai berikut.
a. Fibroblast Jaringan Ikat
Fibroblast berfungsi mensintesis dan
mensekresikan protein pada serabut.
b. Makrofag Jaringan Ikat
Makrofag bentuknya berubah-ubah
(tidak teratur) dan khusus terdapat di dekat pembuluh darah, berfungsi dalam
pinositosis dan fagositosis. Makrofag dapat digerakkan atau didistribusikan ke
jaringan lain yang mengalami peradangan.
c. Sel Tiang (Sel Mast) Jaringan Ikat
Sel tiang berfungsi menghasilkan
substansi heparin dan histamin. Substansi heparin adalah suatu anti koagulan
yang dapat menghalangi pengubahan protrombin menjadi trombin yang berfungsi
mencegah pembekuan darah. Substansi histamin adalah suatu zat yang dihasilkan
mastosit sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai dan berfungsi meningkatkan
permeabilitas kapiler darah.
d. Sel Lemak Jaringan Ikat
Sel lemak berfungsi menyimpan lemak.
Jaringan ikat yang memiliki sel lemak dalam jumlah banyak disebut Jaringan adiposa.
e. Berbagai Jenis Sel Darah Putih
Sel darah putih berfungsi melawan
patogen (berupa bakteri, virus, atau Protozoa) yang menimbulkan penyakit.
Sel-sel darah putih bergerak bebas secara diapedesis di antara darah, limfa,
atau jaringan ikat untuk membersihkan patogen. Sel darah putih ada 2 macam,
yaitu sel darah putih granulosit dan agranulosit. Sel darah putih granulosit
(yang bergranula), misalnya eosinofil, basofil, dan neutrofil, sedangkan yang
agranulosit (tidak bergranula), yaitu limfosit dan monosit( www.sentra-edukasi.com).
Macam Macam Jaringan ikat
Berdasarkan struktur dan fungsinya,
jaringan ikat dikelompokkan menjadi dua yaitu jaringan ikat biasa dan jaringan
ikat dengan sifat khusus.
1.
Jaringan
ikat Biasa
Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.
Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.
Gambar 3. Jaringan pengikat longgar
a. Jaringan Ikat Longgar
Susunan jaringan ikat longgar dapat
diamati pada Gambar 3. Jaringan ini mempunyai ciri ciri utama yaitu susunan
serat-seratnya yang longgar. Matriksnya berupa cairan lendir (mucus). Pada
matriks terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak elastis.
Adanya serabut kolagen memungkinkan terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang
saling dihubungkan. Pada matriks juga terdapat fibroblast, sel mast, dan plasma
sel. Jaringan ikat longgar mempunyai beberapa fungsi berikut.
·
Membentuk membran yang membatasi
jantung dan rongga perut.
·
Mengikatkan kulit pada jaringan di
bawahnya.
·
Mengelilingi pembuluh darah dan
saraf yang menyusup ke organ.
·
Pengikat lapisan epitelium pipih
membentuk lembar mesenterium.
·
Membantu melekatkan organ pada otot
dinding tubuh.
·
Memberi bentuk organ dalam seperti
kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
Jaringan
ikat longgar terdapat di sekitar pembuluh darah, saraf, dan sekitar organ
tubuh. Contoh lain jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar adalah jaringan
lemak (Gambar 4.) atau jaringan adiposa. Jaringan ini terdapat pada lapisan
lemak di bawah kulit.
Gambar 4.
Jaringan lemak
b. Jaringan Ikat Padat
Jaringan ini mempunyai struktur
serat-serat terutama kolagen yang padat. Jaringan ikat padat dibedakan menjadi
jaringan-jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur. Jaringan ikat padat
teratur mempunyai berkas kolagen yang tersusun teratur ke satu arah, misalnya
pada tendon. Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur mempunyai berkas
kolagen yang menyebar membentuk anyaman kasa yang kuat, misalnya di lapisan
bawah kulit.
Jaringan Ikat dengan Sifat
Khusus, terdiri atas
jaringan tulang rawan (kartilago), jaringan tulang keras, serta darah dan limfa.
c. Jaringan Tulang Rawan
Matriks jaringan tulang rawan
terdiri atas kondrin, yaitu zat jernih seperti kanji yang terbuat dari
mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut
kondrosit. Kondrosit berfungsi mensintesis dan mempertahankan matriks yang
mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa. Kondrin
dihasilkan oleh sel kondroblast yang terletak pada lakuna. Tulang rawan selalu
terbungkus oleh membran perikondrium karena masih bersifat lunak. Tulang rawan
berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan
organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi. Tulang rawan tidak
mempunyai saraf dan pembuluh darah. Perhatikan struktur tulang rawan penyusun
trakea pada Gambar 5.
Gambar 5. Jaringan tulang rawan yang
terdapat pada trakea
Jaringan tulang rawan (kartilago) terdiri atas
kartilago hialin, kartilago fibrosa, dan kartilago elastis.
Kartilago hialin Kartilago
fibrosa
d. Jaringan
Darah
Darah merupakan jaringan ikat. Pada
mamalia terdapat 6 liter darah atau 6–10% dari berat tubuh. Darah beredar dalam
pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Jaringan darah terdiri atas substansi
cair dan substansi padat. Substansi cair disebut plasma darah, sedangkan
substansi padat berupa sel-sel darah. Perhatikan Gambar 12. Ada tiga tipe sel
darah, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan
trombosit (keping-keping darah).
Gambar 12. Komponen darah
Leukosit ada dua macam, yaitu granulosit (leukosit
bergranula) dan agranulosit (leukosit tak bergranula). Granulosit meliputi
neutrofil, eosinofil, dan basofil. Agranulosit meliputi limfosit dan monosit.
Sel-sel darah terdapat dalam plasma darah.
Darah mempunyai
beberapa fungsi berikut.
- Mengangkut sari makanan, O2 , dan hormon ke sel-sel tubuh.
- Mengangkut zat sisa dan CO 2 dari sel-sel tubuh.
- Mengatur suhu badan.
- Leukosit dapat berfungsi untuk melawan penyakit.
- Menutup luka dengan pembekuan darah.
- Mengangkut sari makanan, O2 , dan hormon ke sel-sel tubuh.
- Mengangkut zat sisa dan CO 2 dari sel-sel tubuh.
- Mengatur suhu badan.
- Leukosit dapat berfungsi untuk melawan penyakit.
- Menutup luka dengan pembekuan darah.
e.
Jaringan limfa
Gambar Jaringan limfa
Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari
berbagai jaringan dan kembali ke aliran darah. Komponen selular berupa limfosit
dan granulosit (neutrofil, eosinofil, dan basofil). Cairan limfa mengalir dalam
saluran yang disebut pembuluh limfa yang berada sejajar dengan pembuluh vena
darah. Fungsi limfa adalah mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, dan
zat-zat lain dari jaringan ke sistem peredaran (Paparo,1993:171)
3.
Jaringan
otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel
otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut
disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat
berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat
memanjang dan memendek. Sel otot dapat berkontraksi karena mengandung protein
kontraktif yang di sebut miofibril. Miofibril terbuat dari protein kontraktil
aktin dan miosin. Serabut otot tersusun menjadi berkas paralel yang kemudian
membentuk otot. Pada vertebrata, ada tiga jenis jaringan otot yaitu Otot polos,
Otot lurik dan Otot jantung (ktp09004.files.wordpress.com/).
Jenis
jaringan
|
Ciri-ciri
|
fungsi
|
Letak
|
Otot
polos
|
a.
Bentuk sel memanjang dengan
ujung runcing.
b.
Berinti satu di tengah.
c.
Miofibril tidak berwarna.
d.
Merupakan otot tak sadar,
dipengaruhi saraf otonom
e.
Reaksi terhadap rangsangan
lambat
|
a.
Melangsungkan gerak di luar
kehendak
b.
Mengontrol diameter pembuluh darah dan biji mata.
|
a.
Saluran pencernaan
b.
Saluran pernafasan
c.
Pembuluh darah dan limfe.
|
Otot
rangka
|
a.
Bentuk sl silindris dan relatif
panjang
b.
Berinti banyak dan terdapat di
tepi sel
c.
Serabut miofibril berwarna
gelap dan terang
d.
Bekerja di bawah kehendak dan
dipengaruhi saraf sadar(saraf pusat)
e.
Reaksi terhadap rangsang cepat
f.
Mudah lelah
|
a.
Sebagai alat gerak aktif
b.
Berkonsentrasi secara cepat dan kuat untuk
menggerakkan tulang dan tubuh
|
Melekat pada rangka (tendon)
|
Otot
jantung
|
a.
Bentuk sel silindris, relatif panjang.
b.
Susunan seperti otot lurik.
c.
Berinti satu atau dua di tengah
d.
Kerja tidak di bawah kehendak
dan dipengaruhi saraf otonom
e.
Kontraksi secara otomatis, teratur, tidak pernah
lelah.
f.
Reaksi terhadap rangsang lambat.
|
Menyebabkan
jantung menguncup dan mengembang sehingga darah terpompa.
|
Terletak
di dinding jantung
|
4. Jaringan saraf
Jaringan
saraf tersebar luas dalam tubuh. Susunan saraf tepi menampung rangsangan dari
sekitarnya dan meneruskannya sebagai rangsangan saraf ke pusat penerimaan dan
pengolahan besar di sentral yaitu susunan saraf pusat. Susunan saraf tepi pada
gilirannya mengawali rangsangan lanjutan dan meneruskannya melalui sistem saraf
tepi ke organ efektor untuk mencetuskan respons sesuai. Fungsi ini dilaksanakan
oleh neuron. Bersama neuroglia atau sel penyokong dan materi ekstrasel terkait,
neuron membentuk jaring-jaring komunikasi integrasi ini. Sistem saraf pusat
terdiri dari otak dan medula spinal, dilindungi oleh tulang tengkorak dan
kolumna vertebralis dan oleh pembungkus meninges. Satuan struktur dari susunan
saraf adalah neuronyang memiliki dua sifat yang sangat berkembang. Iritabilitas
yaitu kemampuan berespon terhadap rangsangan fisik dan kimiawi dengan mencetuskan
impuls serta sifat konduktivitas yaitu pemindahan gelombang eksitasi ini. Jadi
neuron dapat dirangsang dan bereaksi terhadap rangsangan (Kimball, 1992:12)
Neuron
Setiap
neuron terdiri atas sebuah badan sel yang mengandung inti serta satu atau umumnya
lebih cabang sel. Cabang sel ini ada dua jenis yaitu:
1.
Dendrit, menghantar ke arah soma,
umumnya bercabang banyak dan bersama soma merupakan daerah untuk menerima
impuls pada sinaps
2.
Akson, menghantar keluar dari soma,
hanya satu, dan umumnya lebih langsing dari dendrit
Ada beberapa
jenis neuron yaitu
1.
Neuron multipolar dengan beberapa
dendrit bercabang dan sebuah akson
2.
Neuron dengan satu cabang yaitu
unipolar, cabang ini kemudian bercabang menjadi akson dan dendrit. Neuron
unipolar jarang terdapat pada vertebrata.
3.
Neuron bipolar. Neuron ini memiliki
satu akson dan satu dendrit pada kutub berlawanan dari soma berbentuk kumparan.
Neuron ini ditemukan di retina, ganglion koklearis dan ganglion vestibularis
dan epitel olfaktorius.
4.
Pada ganglion kraniospinal, neuron
pada dasarnya adalah dari jenis bipolar tetapi selama perkembangan, kedua
cabang saling mendekati dan menyatu membentuk satu cabang. Tidak jauh dari soma
cabang ini bercabang menjadi akson dan dendrit. Neuron yang demikian disebut
pseudounipolar.
Cabang sel
saraf
Kebanyakan
neuron memiliki beberapa dendrit dan dendrit ini banyak kali bercabang sehingga
memperluas permukaan sel untuk menampung impuls dan untuk memungkinkan banyak
akson dari sel saraf lain untuk berakhir pada satu neuron. Dendrit mengandung
organel serupa dengan sel perikarion kecuali alat golgi. Mereka umumnya
ditutupi oleh juluran halus yang disebut spina dendritik atau gemmule yang
merupakan tempat berkontak sinaps. Neuron hanya memiliki satu akson yaitu
juluran silindris yang bervariasi panjang dan garis tengahnya sesuai dengan
jenis neuron. Akson dapat dibedakan dari dendrit oleh karena tidak mengandung
badan nissl dan oleh susunan neurofibrilnya yang teratur dalam hilok dan akar.
Akson umumnya lebih langsing dan ukuran lebih merata.
Sel saraf dapat bermielin dan tidak
bermielin, yang bermielin dengan selubung mielin. Mielin adalah gulungan
membran plasma dari sel penyokong yaitu oligodendrosit pada sistem saraf pusat
dan sel schwann dalam sistem saraf tepi. Mielin bekerja sebagai insulator dan
serat bermielin menghantar impuls lebih cepat dari serat tanpa mielin.
Sinaps
Tempat pemindahan impuls saraf
transneuron, adalah kontak membran khusus antara akson sebuah neuron dan sebuah
dendrit atau perikarion neuron dari lain, kadang-kadang antar dendrit atau
antar akson. Secara histologis unsur prasinaps umumya berupa tombol terminal
kecil atau bouton sebuah akson yang secara rapat berkontak dengan unsur pasca
sinaps, yaitu sebuah spina dendritik, permukaan dendrit atau perikarion dan
kedua unsur itu dipisahkan oleh interval sempit yang disebut celah sinaps. Oleh
sinaps ini neuron dirangkaikan menjadi rantai bagi penghantaran impuls.
Meninges
Susunan
saraf pusat dilindungi oleh lapisan pelindung yaitu meninges. Palinng luar
terdapat duramater terdiri atas jaringan ikat padat yang mengandung pembuluh
darah utama; kemudian araknoid, berupa jalinan fibrosa halus dengan celah
bertrabekula di bawahnya. Celah subaraknoid terisi cairan cerebrospinal dan
paling dalam terdapat vaskular yaitu piamater berkontak dengan permukaan otak (
dan medula spinal). Cairan cerebrospinal disekresikan oleh pleksus koroid yaitu
kumpulan arteri kecil dan kapiler dari piamater yang berinvaginasi ke dalam
rongga ventrikel ditutupi epitel selapis kuboid (Paparo,1993:170)
I.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali inikamu
mengamati mengenai jaingan-jaringan penyusun pada hewan yaitu jaringan epitel,
jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Pengamata ini dilakukan
dibawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat hingga mendapat gambar yang
benar-banr jelas, lalu kami menggambarnya dna memberi keterangan pada
masing-masing jaringan tersebut. Hasinya adalah sebabagai berikut:
1.
Pada
jaringan epitel selapis pipih
Epitel selapis pipih merupakan epitel yang ditemukan pada epitel
dinding halus, lambung, kelenjar pencernaan dan kantung empedu (vesica fela).
Pada jaringan epitel selapis pipih terdapat :
a.
Inti
sel
Merupakan
pusat informasi, dibatasi oleh sepasang membran. Nukleus mengandung pori-pori
yang hal ini boleh jadi memungkinkan bahan-bahan berlalu lalang dari nukleus,
umumnya merupakan organel yang paling menonjol karena terkait fungsinya yaitu
untuk mengatur segala aktivitas yang ada dalam sel. Terdapat inti nukleus yaitu
nukleolus yang di dalamnya sejenis RNA ribosom disintesis berdasarkan intruksi
di dalam DNA.
b. Membrane
sel
Merupakan
membran pembatas paling luar dalam sel. Membran ini berguna sebagai interfase
antara organel-organel di bagian dalan sel dalam fluida cair yang membasahi
semua sel. Membran sel terdiri dari fosfolipid(lemak) dan lipoprotein dan juga
bertanggung jawab bagi aliran selektif keluar dan masuk ke dalam sel.
c.
Sel
epitel berfungsi dalam proteksi, adsrobsi, dan sekresi
d.
Lumen
: berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperukan oleh sel
itu sendiri.
2.
Pada
jaringan ikat padat
Jaringan ikat padat tak teratur terdapat pada bagian dermis kulit
dan pembungkus tulang.
Pada jaringan ikat padat terdapat :
a.
Fibroblas
Fibroblast berfungsi mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut.
b.
Serabut
kolagen
Serabut
kolagen mempunyai daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi, berwarna
putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas beragam. Serabut kolagen terdapat pada
tendon (penghubung otot dengan tulang) dan jaringan ikat longgar. Dalamn
penampang jaringan, serabut ini tampak berwarna putih.
c.
Serabut
elastin
Serabut elastin mempunyai elastisitas tinggi, berwarna
kuning, lebih tipis dari serabut kolagen, dan bentuknya seperti bangunan
bercabang-cabang dan tebal. Serabut elastin tersusun oleh protein dan
mukopolisakarida. Serabut elastin antara lain terdapat pada pembuluh darah dan
ligamen. Elastisitas serabut elastin akan semakin menurun dengan semakin
bertambahnya usia seseorang.
3.
Pada
jaringan otot jantung
Jaringan
otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya
menyerupai otot lurik. Meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks
terhadap rangsangan lambat. Otot jantung berfungsi untuk memompa darah keluar
dari jantung
a.
Membrane
sel
Membrane sel tersusun atas fosfolipid dan lipoprotein
sebagai membran pembatas paling luar yang berperan membatasi lingkungan luar
dengan lingkungan dalam pada sel.
b.
Sitoplasma
Merupakan
cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti dan organel sel.
Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel dinamakan nukleoplasma.
Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair. Penyusun utama
dari sitoplasma adalah air yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta
sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.
c.
Inti
sel
Merupakan
pusat informasi, dibatasi oleh sepasang membran. Nukleus mengandung pori-pori
yang hal ini boleh jadi memungkinkan bahan-bahan berlalu lalang dari nukleus,
umumnya merupakan organel yang paling menonjol karena terkait fungsinya yaitu
untuk mengatur segala aktivitas yang ada dalam sel. Terdapat inti nukleus yaitu
nukleolus yang di dalamnya sejenis RNA ribosom disintesis berdasarkan intruksi
di dalam DNA.
4.
Pada
jaringan saraf otak
Jaringan saraf otak terdapat terdapat pada otak dan sumsum tulang
belakang.
Pada jararingan sraf otak terdapat :
a. Ruang antar sel berfungsi untuk membatasi antar
sel.
b.
Akson
berfungsi mengirimkan implus dari badan sel ke saraf yang lain atau ke jaringan
lain.
c.
Dendrit
berfungsi mengirimkan implus ke badan sel saraf.
II.
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
Terdapat
beberapa jaringan yang ada pada hewan yang semua jaringan tersebut mempunyai masing-masing
fungsi sesuai letaknya, struktur maupun komposisinya. Kumpulan jaringan
tersebut akan membentuk organ dan kumpulan organ akan membentuk sistem organ. Jaringan
epitalium atau jaringan pembatas adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh
atau organ tubuh baik permukaan dalam atau permukaan dalam serta kelenjar untuk
ekskresi. Jaringan otot adalah kumpulan sel otot yang berfungsi untuk melakukan
gerak pada berbagai bagian tubuh. Jaringan saraf yang berfungsi untuk mengatur
dan mengoordinasikan segala aktivitas tubuh.
8.2 Saran
Untuk
mengetahui beberapa jenis penampang jaringan hewan yang ada di preparat itu
membutuhkan ketelitian tinggi karena bentuk struktur dan gambar nya yang rumit.
Oleh karena itu setiap mahasiswa yang melakukan pengamatan harus benar-benar
teliti. Setiap mahasiswa masing-masing harus benar-benar memahami setiap lekuk
struktur dan bentuk jaringan tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Dinisa.2011.JaringanIkat.(http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/jaringan-ikat.html).
diakses tanggal 16 november 2013.
Ktp09004files.2010.jaringan hewan pdf.
diakses tanggal 16 november 2013.
Kimball.John
W.1992.Biologo Jilid 1.Jakarta:Erlangga.
Paparo, Anthony.1993.Histologi.Jakarta: Binarupa Aksara.
Waluyo, Joko.2006. Biologi
Umum. Jember: Universitas Jember.
1 comments:
Casino Review | Rooftop | Goyang FC
Rooftop casino is a 골드머니 licensed and regulated casino located in Thackerville, Indiana. The gaming 파라오바카라 operator 벳 365 우회 is part of 바카라 분석법 the Casino Marketing 검증 업체 먹튀 랭크
Post a Comment