PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR
MEMPELAJARI JARINGAN PADA TUMBUHAN
WAHYUL INAYAH
130210103049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
I.
Judul
Mempelajari jaringan pada tumbuhan
II.
Tujuan
Diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan jaringan-jaringan penyusun
pada tumbuhan.
III.
Dasar
Teori
Tubuh
tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk
jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai
membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat
digolongkan berdasarkan umur, komposisi dan fungsi jaringan tersebut.
Berdasarkan umurnya jaringan digolongkan menjadi jaringan muda yang masih
mempunyai sifat membelah diri dan bisa berkembang menjadi macam-macam jaringan.
Karena sifatnya ini, jaringan muda disebut jaringan meristem. Selain jaringan
meristem, pada tubuh tumbuhan terdapat jaringan dewasa yang juga mempunyai
bentuk bermacam-macam sesuai letak dan fungsinya (Dosen Pembina, 2012)
Jaringan
meristem
Jaringan
meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat
muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena
kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa (A.Fahn,
1982:82).
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan
meristem ini ada pada tumbuhan di bagian organ yang paling muda.
Jaringan merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional / tunas /
lembaga,
mempunyai
kemampuan untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi serta spesialisasi
membentuk jaringan yang dewasa. Jaringan ini cenderung menghasilkan hormon
auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah
memanjang.Letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal
dengan meristem apikal yang mengarah ke dominansi apikal.
Pertumbuhan
jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.Jaringan
meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar
(A.Fahn, 1982:82).
2. Jaringan Meristem
Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah
jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan
defrensiasi dan spesialisasi, merupakan jaringan dewasa namun mempunyai
kemampuan totipotensi lagi. Jaringan ini berada di bagian tengah dari organ
untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan
jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya ke arah
membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan sehingga bayang
tanaman membesar (Yatim, 1982:136)
Berdasarkan letaknya jaringan
meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem
apikal, meristem interkalar dan meristem
lateral.
a. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan
pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh
memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut
pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut
jaringan primer.
b. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem
yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh
tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan
(Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang
lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
c. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang
menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan
yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral
disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem
yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang
yang sejajar dengan akar dan batang (A.Fahn, 1982;83-89).
Jadi jaringan Meristem itu jaringan
yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum berdifferensiasi. Ada
beberapa macam jaringan meristem, antara lain :
a. Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan
tumbuh memanjang atau disebut juga tumbuh primer. Terdapat dua teori yang
menjelaskan pertumbuhan ini. Yang pertama adalah teori histogen dari Hanstein
yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari dermatogens yang menjadi epidermis,
periblem yang menjadi korteks, dan plerom yang akan menjadi silinder pusat.
Teori kedua adalah teori Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan bahwa titik
tumbuh terdiri atas Tunica yang fungsinya memperluas titik tumbuh, serta Corpus
yang berdifferensiasi menjadi jaringan-jaringan.
b. Perisikel (perikambium) merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar.
Letaknya antara korteks dan silinder pusat.
c. Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara
Xilem dan floem pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan
monokotil, kambium hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele.
Kambium fasikuler kea rah dalam membentuk Xilem dank e arah luar membentuk
floem, sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi
memperluas kambium. Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder
d. Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium
ini terdapat pada permukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan
sekunder. Kambium gabus kea rah luar membentu sel gabus pengganti epidermis dan
ke arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium inilah yang menyebabkan
terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.
Jaringan
dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang
sudah berhenti melaukakan totipotensi , jaringan ini hanya membelah tetapi
tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain. Jaringan dewasa dapat
dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
1.
Jaringan epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan yang letaknya paling luar, tersusun
atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang
antar sel. Tidak mengandung klorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita
dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata. Bentuk sel
jaringan epidermis seperti balok dan mengalami modifikasi membentuk aneka ragam
sel yang sesuai dengan fungsinya. Pada tumbuhan yang sudah mengalami
pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan
epidermis (Yatim, 1982:154).
Fungsi jaringan epidermis antara
lain :
o
Pelindung / Proteksi jaringan
didalamnya
o
Tidak dapat ditembus air dari luar,
kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena osmosis
o
Peresap air dan mineral pada akar
yang muda.
o
Oleh karena itu akar-akar yang muda
epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
o
Untuk penguapan air yang berlebihan.
Bisa melalui evaporasi atau gutasi (A.Fahn, 1982:254).
Jaringan parenkim
Parenkim merupakan merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum
berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh
tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar
yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer
dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada
parenkim (A.Fahn, 1982:136)
Nama lain jaringan parenkim adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim(Yatim,1982:132).
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
a.
Parenkim asimilasi (klorenkim)
merupakan parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis
b.
Parenkim penimbun adalah sel
parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di
dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
c.
Parenkim air adalah sel parenkim
yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah
kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
d.
Parenkim penyimpan udara (aerenkim)
adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang
antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan
hidrofit (A.Fahn,1982:138)
3. Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
a.
Jaringan kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan
parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak
menyeluruh . Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian
daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang
cukup untuk sel – sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding
sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel – sel dengan penebalan dinding
sel yang ekstensif. Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak
pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh
menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena sel – sel
dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini
(A.Fahn, 1982:145).
b.
Jaringan sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.Penebalan lignin terletak
pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal. Hanya
ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar
jaringan sklerenkim). Sel – sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin
terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid. Serat atau fibre biasanya
memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang membujur. Batok
kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung
serabut dan sklereid.Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi
pada buah pir disebabkan oleh sel – sel batu (stone cell, sklereid).Sebagian
besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan
jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak. Selain
mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin,
sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam
yaitu serabut/serat dan sklereid (A.Fahn, 1982:150).
4.
Jaringan
Pengangkut
Jaringan
pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular. Jaringan ini disebut
jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa
pembuluh pembuluh (vaskuler).Pembuluh (vaskuler) itu untuk membawa air dan
larutan ke seluruh tanaman. Pembuluh itu meliputi xilem atau pembuluh kayu
berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu
membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik. Baik xilem maupun floem
terdiri dari beberapa tipe sel. Pada batang primer jaringan ini terletak pada
berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam. Floem
dan xilem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang
disebut kambium (A.Fahn,1982: 165).
5. Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.
Organ Tumbuhan
Asal akar adalah dari
akar lembaga (radix) .Pada dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga
membentuk akar tunggang. Pada monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada
pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga
membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh
tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu
menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amilum,
dinamakan kolumela (A.Fahn, 1982:443).
Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut
a. Epidermis
Susunan
sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air.
Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air
dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks
Letaknya
langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak
memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan
lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat
mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti
titik-titik, dinamakan titik kaspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan
zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati
di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak
dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami
penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel
tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
Batang
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
1. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a.
Epidermis
Terdiri atas
selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi
epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami
pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang
dibentuk dari kambium gabus.
b.
korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c.
Korteks
Korteks
batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat
dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam
tersusun atas jaringan parenkim.
d.
Endodermis
Endodermis
batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan
pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae
mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan
Gymnospermae
e.
Silinder pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang. Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan lingkaran tahun (A.Fahn, 1982:192).
2 .Batang monokotil
Pada batang monokotil epidermis
terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak
jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe
kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan
kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak
dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal
sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan
menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas
seberang (A.Fahn,1982:194).
Daun
Anatomi daun
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 2 bagian :
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 2 bagian :
a.
epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
b.
Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang (A.Fahn,1982:363).
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang (A.Fahn,1982:363).
I.
PEMBAHASAN
Pada praktikumm kali ini kami mengamati mengenai jaringan-jaringan
penyusun pada tumbuhan yang mana bahan yang digunakan yaitu preparat awetan
penampang melintang batang, akar dan daun. Pengamatan dilakukan di bawah
mikroskop dengan berbagai perbesaran yang dimulai dari perbesaran lemah ke
perbesaran kuat untuk menemukan gambar yang jelas. Setelah mendapat gambar yang
jelas kami menggambarnya dan memberi keterangan jaringan pada masing-masing
preparat tersebut. Hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Preparat
daun
Dalam
preparat awetan penampang melintang daun terdapat beberapa jaringan di dalamnya
yaitu :
a.
Epidermis
atas merupakan jaringan terluar dari tumbuhan yang tersusun atas sel-sel hidup
berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ada ruang antar sel. Bentuk
jaringan epidermis seperti balok yang berfugsi sebagai pelindung jaringan
dalam.
b.
Stoma merupakan derivate jaringa epidermis pada
daun yang tesusun atas sel penutup (guard cell), celah (aperture =porus), sel
tengga, da ruang uadar dalam. Stomata berupa lubang-lubang yang masing-masing
dibatasi oleh sl penutup, yaitu sel epidermis ang telah mengalami perubahan
bentuk dan fungsi. Fungsi stomata yaitu untuk petukaran gas.
c.
Jaringan
palisade merupakan jaingan yang terdiri atas sel-sel selidris, tegak dan
tersusun rapat dan banyak mengandung kloroplas. Pada parenkim palisade
berlngsung fotosintesis.
d.
Jaringan
spons merupakan jaringan yang terdiri dari sel-sel yang tidak teratur, memiliki
banyak ruang antar sel dan sedikit mengandung kloroplas. Jaringan ini berfungsi
untuk menampung karbondioksida ntuk proses fotosintesis.
e.
Epidermis
bawah merupakan jaringan terluar tumbuhan yang tersusun atas sel-sel hidup
berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ada ruang antar sel. Bentuk
jaringan epidermis seperti balok yang berfugsi sebagai pelindung jaringan
dalam.
2.
Preparat
batang zea mays
Dalam
preparat awetan penampang melintang batang terdapat beberapa jaringan di
dalamnya yaitu :
a.
Epidermis
batang merupakan jaringan berbentuk sel pipih, tersusun rapat dan tidak
memiliki ruang antara sel yang terletak pada lapisan paling luar dan berfungsi
sebagai jaringan pelindung.
b.
Korteks
tersusus dari sel-sel parenkim yang berdinding tipis memiliki vakuola besar dan
memiiki bayak runag antar sel dan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
c.
Jaringan
pengangkut terdiri atas xylem dan floem. xilem berfungsi untuk menganggkut air
dan mineral dari akar ke daun, floem berfungsi untuk mengangkut hasil
fotosintesi dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
d.
Jaringan
penguat
Merupaka
jaringan penunjang yang berfungsi untuk menyokonrg tumbuhan agar dapat berdiri
kokoh di atas tanah.
3.
Preparat
akar
Dalam
preparat awetan penampang melintang akar terdapat beberapa jaringan di dalamnya
yaitu :
a. Epidermis
akar terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat, berbentuk pipih, berdinding
tipis serta mudah dilalui air dan zat-zat hara (bersifat permeabel). Pada
daerah dekat ujung akar, sel-sel epidermis termodifikasi menjadi rambut-rambut
akar yang berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air dan zat hara.
b.
Korteks
merupakan jaringan yang terdiri dari beberapa lapis sl yang berdinding tipis
dan memiliki banyak ruang antar udara yang berpran dalam pertukaran gas.
c.
Endodermis
terdiri atas selapis sel yang tebal. Sebagaian besar sel-sel endodermis memiiki
bagian sperti pita yang mengandung gabus (zat suberin) atau lignin yang disebut
pita kasari. Endodermis berperan mengatur jalannya air dan zat hara yang
diserap akar dari tanah masuk ke silinder pusat.
d.
Jaringan
pengangkut atau jaringan vascular terdiri dri xylem dan floem. xilem berfungsi
untuk menganggkut air dan mineral dari akar ke daun, floem berfungsi untuk
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
e.
Jaringan
penguat berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan yang meliputi 2 jaringan
yaitu kolenkim dan yag banyak terdapat pada jaringan muda dan jaringan
skelerenkim yang berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan yang sudah dewasa.
Dari
pembahasan di atas dapat kita ketahui perbedaan dan persamaan fungsi antara
daun, batang dan akar yaitu:
Daun
fungsi utama adalah fotosintesis, selain itu daun juga befungsi sebagai tempat
transpirasi tumbuhan, alat respirasi dan perkembang biakan vegetatif . Jaringan
penyusun pada daun juga berbeda dengan batang dan akar selain terdapat
epidermis. Pada daun terdapat stoma, jaringan spons dan jaringan palisade.
Batang
fungsi utama adalah organ pembentuk dan penjaga tumbuhan walaupun pada tumbuhan
tertentu batang berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan dan laat perkembang
biakan vegetative.
Akar
fungsi utama adalah menyera air dan mineral/zat-zat unsur hara juga menunjang
dan memperkokoh berdirinya tumbuhan. Fungsi lain dari akar yaitu sebagai alat
respirasi, dna pad atumbuhan tertentu berfugsi sebgaai tempat penyimpanan
cadangan makanan dan alat perkembang biakan vegetative.
II.
PENUTUP
2.1
Kesimpulan
Jaringan yaitu kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Ada dua jaringan yang menyusun
tumbuhan yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Terdapat perbedaan penyusunan jaringan pada tumbuhan
monokotil dan tumbuhan dikotil, yaitu pada tumbuhan monokotil ikatan
pembuluhnya menyebar, sedangkan pada tumbuhan dikotil tersusun melingkar. Terdapat jaringan
epidermis, korteks dan jaringan ikatan pembuluh (xilem dan phloem) pada
tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Sedangkan jaringan kambium hanya
terdapat pada tumbuhan dikotil. Terdapat jaringan
epidermis atas, epidermis bawah, jaringan palisade, jaringan spon, berkas
pembuluh dan stomata pada daun.
2.2
Saran
Setiap penelitian harus dilakukan
secara teliti karena gambar jaringan cukup rumit. Pada pengamatan di bawah
mikroskop agar lebih perhatikan perbesaran yang digunakan untuk mendapatkan
gambar yang jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Fahn,A.1982. Anatomi Tumbuhan jilid 3. Jogjakarta: Universitas Gajah Mada
Yatim, Wildan. 1982. Biologi. Bandung: Tarsito Bandung.
Tim Dosen Pembina. 2012.Petunjuk Praktikum Bioligi Dasar. Jember:
Universitas Jember.
Iriawati. 2011. Bahan
Kuliah Biologi.http://www.sith.itb.ac.id/profile/pdf/iriawati/bahan-kuliah/biologi
[Diakses pada selasa, 11 November 2013]
Afdal.Zul.2010.struktur
sel tumbuhan dan organel.
[Diakses
pada selasa, 11 November 2013]
0 comments:
Post a Comment