LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR
PENGUKURAN SUHU MANUSIA
Oleh :
Wahyul Inayah
130210103049
Kelas C
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
2013
I.
Judul
Pengukuran suhu manusia
II.
Tujuan
Untuk mengetahui suhu badab makhluk hidup homoitermal
III.
Dasar
Teori
Makhluk
homoiothermal adalah makhluk yang suhunya tidak atau sedikit sekali dipengaruhi
oleh temperatur sekitar. Hal ini dapat terjadi karena adanya mekanisme
pengaturan panas badan yang berpusat pada hipotalamus melalui saraf-saraf
terutama saraf otonom. Di samping tentu adanya pengaruh kelenjar endokrin walau
masih belum jelas peranannya. Mekanisme pengaturan panas adalah dengan menjaga
adanya keseimbangan antara thermogenesis (produksi panas) dan thermolisis
(pembuangan panas). Produksi panas tergantung dari metabolisme ,jadi tergantung
pada proses kimia eksotermal, misalnya kerja otot, menggigil dll. Pembuangan
panas adalah dengan cara konduksi, konveksi , radiasi, penguapan dan sebagian
melalui feses dan urin (Tim Dosen Pembina, 2012: 27).
Energi panas yang hilang atau masuk ke dalam
tubuh melalui kulit ada 4 cara yaitu:
a. Konduksi
Adalah pemaparan panas
dari suatu obyek yang suhunya lebih
tinggi ke obyek lain dengan jalan kontak langsung. Agar terjadi konduksi
kedua obyek harus berbeda suhu dan harus saling berkontak misalnya pada keperawatan mengukur suhu dengan menggunakan
termometer air raksa di bagian tubuh
manusia atau permukaan tubuh kehilangan atau memperoleh panas melalui konduksi
kontak langsung dengan substasi lebih dingin atau lebih panas termasuk udara
atau air.
b. Konveksi
Konveksi adalah pemindahan panas melalui gas
atau cairan yang bergerak. Aliran konveksi dapat terjadi karena massa jenis
udara panas sangat ringan dibandingkan
udara dingin misalnya orang telanjang yang duduk dalam ruangan yang
kehilangan sekitar 12% panasnya dengan cara konduksi ke udara menjauhi tubuh.
c. Radiasi
Adalah suatu energi panas dari suatu
permukaan obyek ke obyek lain tanpa mengalami kontak dari kedua obyek tersebut,
misalnya seseorang yang telanjang dalam ruangan dengan suhu kamar normal
kehilangan sekitar 60% panas total secara radiasi. Jika suhu tubuh naik, pusat
kendali suhu di otak akan melebar dan meningkatkan aliran darah ke permukaan kulit
sambil membawa panas tubuh (Gullon, 1997 : 87).
d. Evaporasi (penguapan)
Adalah peralihan panas dari bentuk cairan
menjadi uap. Bila suhu udara lebih
tinggi dari suhu permukaan tubuh, maka
radiasi, konduksi dan konveksi tidak
dapat menghilangkan panas di tubuh. Dalam keadaan ini cara penguapan yang
bermanfaat yaitu mengkonversi air dari
cairan menjadi gas. misalnya penguapan air melalui kulit dan paru, ini disebut
juga air menguap secara insensibel karena tidak dapat dikontrol (Nurhayati,
2012 ).
Reseptor suhu yang
paling penting untuk mengatur suhu tubuh adalah banyak neuron peka panas khususnya yang terletak pada area preoptika
hipotalamus. Neuron ini meningkatkan pengeluaran inpuls bila suhu meningkat dan
mengurangi inpuls yang keluar bila suhu turun. Selain neuron ini reseptor lain
yang peka terhadap suhu adalah reseptor suhu kulit termasuk reseptor dalam
lainnya yang juga menghantarkan isyarat
terutama isyarat dingin ke susunan syaraf pusat panas untuk membantu mengontrol
suhu tubuh (Waluyo, 2012 : 54).
Temperatur kulit badan
tidak sama di semua tempat, makin banyak berhubungan dengan udara luar,
temperatur semakin dipengaruhi oleh temperatur sekitar. Temperatur tubuh yang
normal sekitar 36°C. Temperatur yang paling mendekati temperatur tubuh adalah
temperatur di bagian rektar. Namun, untuk estetika dan yang lebih banyak untuk
pengukuran adalah bagian aksilar (aksilar) atau oral (mulut) (Tim Dosen
Pembina, 2012:27).
Temperatur tubuh dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu :
- Kecepatan metabolisme basal
kecepatan metabolisme
berasal tiap individu berbeda-beda.hal ini memberi dampak jumlah panas yang
diproduksi tubuh meenjadi berbeda pula. sebagaimana disebutkan pada uraiannya,
sangat terkait dengan laju metabolisme
- Rangsangan syaraf simpatis
Rangsangan syaraf simpatis
dapat menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi 100% lebih cepat. disamping
itu, rangsangan syraf simpatis dapat mencegah lemak coklat yang tertimbun dalam
jaringan untuk dimetabolisme. Hampir seluruh metabolisme lemak coklat adalah
menghasilkan panas. Umumnya,rangsangan syraf simpatis ini dipengaruhi stres
individu yang menyebabkan peningkatan produksi epinefrin dan norepinefrin yang
meningkatkan metabolisme.
- Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan (growth
hormone) dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme sebesar
15-20%. Akibatnya,produksi panas tubuh meningkat juga.
- Hormon tiroksin
Fungsi tiroksin adalah
meningkatkan aktivitas semua aktivitas hampir semua reaksi kimia dalam tubuh
sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi
50-100% diatas normal.
- Hormon kelamin
hormon kelamin pria dapat
meninkat peningktan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15%dari
kecepatan normal,menyebabkan peningkatan produksi panas.pada perempuan,
fluktuasi suhu lebih berfariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran
hormon progesteron pada masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3-0,6 %
diatas normal basal.
- Demam dan peradangan
peradangan dan demam dapat
menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar 15% untuk tiap peningkatan
suhu 1"C.
- situasi gizi
mal nutrisi yang cukup lama
dapat menurunkan kecepatan metabolisme 20-30% hal ini terjadi karena
didalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme.
dengan demikian, orang yang mengalami malnutrisi mudah mengalami penurunan suhu
tubuh (hipotermi). selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal cenderung
tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup
baik, dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan
jaringan yang lain.
- Aktivitas
selain merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan antara komponen otot/organ yang menghasilkan energi termal. Latihan fisik meningkatan suhu tubuh hingga 38,3-39,0 °C . - Gangguan organ
kerusakan organ seperti
trauma atau keganasan pada hipotalamus dapat menyebabkan metabolisme regulasi
suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang dikeluarkan pada saat
terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan kulit
merupakan jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme
pengaturan suhu tubuh terganggu.
10. Lingkungan
suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan juga dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit. Proses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena panas di edarkan melalui pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke fleksus arteri kecil melalui anastomosis arteriovenosa yang cukup tinggi (kadang mencapai 30% total curah jantung) akan menyebabkan konduksi panas dari inti tubuh ke kulit menjadi sangat efesien. dengan demikian, kulit merupakan radiator panas yang efektif untuk keseimbangan suhu tubuh .
suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan juga dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit. Proses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena panas di edarkan melalui pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke fleksus arteri kecil melalui anastomosis arteriovenosa yang cukup tinggi (kadang mencapai 30% total curah jantung) akan menyebabkan konduksi panas dari inti tubuh ke kulit menjadi sangat efesien. dengan demikian, kulit merupakan radiator panas yang efektif untuk keseimbangan suhu tubuh .
11. Usia
Pada
saat lahir bayi meninggalkan lingkungan yang hangat yang relatif konstan, masuk
ke dalam lingkungan yang suhu berfluktuasi dengan cepat. Mekanisme tubuh masih
imatur. Suhu tubuh bayi dapat berespon secara drastis terhadap perubahan suhu.
Pada bayi baru lahir pengeluaran suhu tubuh melalui kepala, oleh karena itu
perlu mengunakan penutup kepala untuk mencegah pengeluaran panas. Regulasi
tidak stabil sampai pada anak-anak mencapai pubertas. Rentang suhu normal turun
secara berangsur sampai seseorang mendekati masa lansia.
12. Stres
Stres fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh
melalui stimulasi hormonal dan persarafan. Perubahan fisiologi tersebut
meningkatkan panas. Pasien yang cemas saat masuk rumah sakit atau sedang
melakukan pemeriksaan kesehatan suhu tubuhnya
akan lebih tinggi dari normal. Adanya stres dapat dijembatani dengan mengunakan sistem pendukung,
intervensi krisis dan peningkatan harga diri. Sistem pendukung sangat penting
untuk penatalaksanaan stres seperti keluarga (orang tua) yang dapat
mendengarkan, perhatian, merawat dengan dukungan secara emosional selama
mengalami stress. Sistem pendukung pada intinya dapat mengurangi reaksi
stres dan peningkatan kesejahteraan
fisik dan mental. Intervensi krisis merupakan teknik untuk menyelesaikan
masalah, memulihkan seseorang secepat mungkin pada tingkat fungsi semua dimensi
sebelum krisis. Peningkatan harga diri dilakukan untuk membantudalam strategi
reduksi stres yang positif yang dilakukan untuk mengatasi stres ( Rahmawati, 2012 : 54-60 ).
I.
Pembahasan
Pada
praktikum kali ini yaitu tentang pengukuran suhu manusia yang bertujuan untuk mengetahui
suhu tubuh makhluk homoithermal, yaitu makhluk yang suhunya tidak atau
sedikit sekali dipengaruhi oleh temperatur sekitar. Hal ini dapat terjadi
karena adanya mekanisme pengaturan panas oleh saraf-saraf terutama saraf
otonom.
Mekanisme pengaturan panas adalah dengan menjaga keseimbangan antara
thermogenesis (roduksi panas) dan thermolisis (pembuangan panas). Produksi
panas tergantung dari metabolisme, jadi tergantung pada proses kimia
eksotermal, misalnya kerja otot, menggigil dan lain-lain. Pembuangan panas
adalah dengan cara konduksi, radiasi, konveksi, penguapan dan sebagian melalui
fases dan urin.
Suhu tubuh yang biasa dikatakan normal berkisar pada 37oC.
Namun, sebenarnya tidak ada suhu yang normal, karena suhu bervariasi dari organ
ke organ. Dalam termoregulatorik, tubuh dapat dianggap sebagai suatu inti di
tengah (central core) dengan lapisan pembungkus di sebelah luar (outer shell).
Yang termasuk suhu inti berada pada organ-organ abdomen dan toraks, sistem
saraf pusat serta otot rangka. Suhu inti internal inilah yang dianggap sebagai
suhu tubuh yang harus dipertahankan kestabilannya
Temperatur kulit badan tidak sama di semua tempat, makin banyak
berubungan dengan udara luar, temperatur semakin dipengaruhi oleh temperatur
sekitar. Temperatur tubuh yang normal sekitar 360C. Temperatur yang
paling mendekati suhu tubuh sebenarnya adalah temperatur rektar (melalui
dubur), tetapi kurang praktis dan tidak estetis. Oleh karena itu, yang sering
dikerjakan pengukuran temperatur aksilar (melalui ketiak) atau temperatur oral
(melalui mulut).
Percobaan dilakukan dengan mengukur suhu oral probandus Suhu oral
istirahat (P1) rata-rata adalah 36,84˚C, dengan rentang normal antara 36,6˚C –
37,4˚C. Dari hasil dapat dilihat bahwa probandus memiliki suhu oral istirahat
yang normal.
Pada kondisi probandus bernapas
melalui mulut didapatkan hasil suhu oral probandus menjadi lebih rendah yaitu
36,30C-37,50C. Hal ini disebabkan karena terjadi
pertukaran panas tubuh dengan lingkungan secara konveksi, yaitu tubuh kehilangan
panas melalui konduksi ke udara sekeliling yang lebih dingin. Udara yang
berkontak dengan dengan tubuh melalui mulut menjadi lebih hangat dan karenanya
menjadi lebih ringan dibanding udara dingin. Udara yang lebih hangat ini
bergerak ke atas dan digantikan dengan udara yang lebih dingin. Proses ini
terjadi berulang-ulang selama 2 menit. Hal inilah yang menyebabkan suhu oral
menjadi lebih rendah ketika diukur setelahnya.
Pada kondisi probandus berkumur dengan air es didapatkan hasil suhu oral
probandus juga menjadi lebih rendah yaitu 360C-37,30C.
Hal ini disebabkan terjadi pertukaran panas tubuh secara konduksi, yaitu
perpindahan panas tubuh dengan benda (dalam hal ini air es) yang berbeda
suhunya karena terjadi kontak secara langsung. Sewaktu berkumur dengan air es,
tubuh kehilangan panasnya karena panas dipindahkan secara langsung ke air es
yang suhunya lebih rendah. Kemudian suhu oral, yang lebih rendah, yang diukur
merupakan suhu kesetimbangan.
Hal yang berpengaruh terhadap
peningkatan suhu tubuh manusia adalah berat badan atau status gizi. Tetapi dari
hasil data pengamatan rata-rata suhunya sama. Padahal seharusnya tubuh
probandus yang berat badannya kecil, suhunya akan kecil pula karena sedikit
mengandung lemak.
Hormon pertumbuhan atau tinggi badan juga berpengaruh pada suhu tubuh.
Hormonpertumbuhan dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme yang
akhirnya meningkatkan produksi panas tubuh. Dari data yang diperoleh, terlihat
dari probandus yang tinggi badannya lebih tinggi memiliki suhu tubuh yang
tinggi pula.
Usia atau umur juga mempengaruhi suhu tubuh. Pada makhluk hidup yang
masih muda metabolisme cenderung cepat dari pada yang berusia tua, sehingga
suhu tubuh individu yang masih muda akan cenderung lebih tinggi dari yang tua.
Namun hanya sedikit mempengaruhi metabolisme tubuh. Dari data yang diperoleh
umur 17 dan 18 tahun rata-rata suhunya hampir sama.
II.
Penutup
6.1 Kesimpulan
a. Suhu
tubuh makhluk hidup homoiothermal dapat diukur temperaturnya melaui 2 tempat
yaitu di ketiak, mulut (bawah lidah). Ketiga tempat tersebut dipilih sebagai
tempat yang paling baik dalam melaksanakan pengukuran suhu karena tempat
tersebut memiliki suhu yang mendekati suhu tubuh yaitu 36°C.
b. Suhu
tubuh seseorang yang berbicara dan yang hanya diam menutup mulut mengalami
perbedaan yaitu lebih panas atau lebih tinggi orang yang hanya diam karena
temperatur yang ada di dalam mulutnya tidak berhubungan dengan udara luar
sehingga tidak dipengaruhi oleh lingkungannya.
c. Suhu
tubuh orang yang setelah berkumur dengan air es lebih rendah daripada yang
biasa karena air es yang suhunya dingin mempengaruhi suhu panas yang ada dalam
mulut sehingga suhu yang ada dalam mulut ikut menurun.
d. Seorang
laki-laki memiliki suhu yang lebih tinggi dari wanita . hal tersebut
berhubungan dengan hormon kelamin yang ada di dalamnya.
6.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum
disediakan termometer klinis yang lebih akurat dan lebih baik lagi agar tidak
terjadi kerusakan atau ke-eroran pada termometer yang akan membuat terganggunya
jalannya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Gullon,
L.A dan John. 1997. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Jakarta: EGC
Hamzah, Nurhayati. 2012. Anatomi-Fisiologi. http://nurhayatihamzahbiologi.blogspot.com/2012/02/laporan-
praktikum-anatomi-fisiologi.html [diunduh
tanggal 4 desember 2013].
Rahmawati, Zuliana. 2012. 50 Reaksi Biologi. Jakarta: Nectar.
Tim Dosen Pembina. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember:
Universitas Jember.
Universitas Jember.
Waluyo, Joko. 2010. Biologi Dasar.
Jember: UPT Penerbitan Universitas Jember.
0 comments:
Post a Comment